Dunia Trend Pekerja – Kerja dari mana saja atau istilah kerennya Work From Anywhere kini jadi gaya hidup baru buat banyak orang. Setelah pandemi, pola kerja berubah total. Bukan cuma di rumah, orang-orang sekarang bisa kerja sambil liburan di pantai, di coffee shop kesayangan, bahkan di luar negeri. Tapi, walaupun kedengarannya menyenangkan, menjaga produktivitas saat Work From Anywhere itu butuh trik khusus.
Sebelum masuk ke tips-tips praktisnya, kita bahas dulu, apa yang dimaksud dengan work from anywhere? Jadi, work from anywhere atau disingkat WFA adalah sistem kerja fleksibel yang memungkinkan seseorang bekerja di lokasi mana pun. Yang penting tetap terkoneksi internet dan bisa menyelesaikan tugas dengan baik. Tidak ada lagi kewajiban datang ke kantor setiap hari.
Baca Juga: Generasi Z dan Perubahan Gaya Kerja di Era Digital
Perkembangan Tren Work From Anywhere
Kalau kita lihat beberapa tahun terakhir, tren bekerja dari jarak jauh semakin naik daun. Banyak perusahaan yang bahkan mulai mengubah kebijakan resminya supaya karyawannya bisa bekerja lebih fleksibel. Pertanyaannya, bagaimana tren bekerja jarak jauh?
Jawabannya, tren ini terus berkembang positif. Selain karena teknologi yang makin canggih, banyak perusahaan sadar bahwa karyawan bisa tetap produktif bahkan lebih kreatif kalau diberi kebebasan menentukan tempat kerja. Bayangkan saja, bisa kerja sambil menikmati udara segar di pegunungan atau sambil menyeruput kopi hangat di tepi pantai.
Tentu saja, tren ini juga melahirkan berbagai profesi baru. Dari freelancer, digital nomad, hingga pekerja remote full time, semuanya berkembang pesat. Bahkan istilah “kantor virtual” sudah tidak asing lagi di telinga.
Baca Juga: Work From Anywhere: Tren Kerja Masa Kini yang Mengubah Dunia Profesional
Tantangan Produktivitas Saat Work From Anywhere
Meskipun kelihatannya menyenangkan, kerja dari mana saja tetap punya tantangan. Salah satu masalah utama adalah soal konsentrasi. Ketika tidak ada bos yang langsung mengawasi, menjaga fokus bisa jadi PR besar.
Apalagi kalau lokasinya di tempat ramai, seperti kafe atau area publik. Gangguan dari sekitar bisa dengan mudah membuat kita menunda pekerjaan. Belum lagi kalau jaringan internet mendadak lemot di saat-saat penting.
Bicara soal fleksibilitas kerja, banyak yang bertanya, apakah pekerjaan WFH? WFH alias Work From Home sebenarnya bagian dari konsep besar work from anywhere. Bedanya, WFH spesifik dilakukan dari rumah, sedangkan WFA lebih luas, bisa dari mana saja asalkan tetap produktif.
Tips Meningkatkan Produktivitas Saat Work From Anywhere
Supaya kerja dari mana saja tetap maksimal, ada beberapa strategi sederhana tapi efektif yang bisa diterapkan.
Tetap Buat Jadwal Harian
Walaupun tempat kerja fleksibel, jangan lupa tetap punya jadwal. Tentukan jam mulai dan jam selesai kerja. Disiplin soal ini penting supaya kita tidak terjebak antara waktu kerja dan waktu santai.
Misalnya, mulai kerja jam 9 pagi, break makan siang jam 12, lalu lanjut lagi sampai jam 5 sore. Dengan begitu, kita tetap punya struktur dan tidak merasa waktu kerja bercampur aduk dengan waktu pribadi.
Pilih Lokasi yang Nyaman
Lokasi kerja sangat mempengaruhi produktivitas. Pastikan tempat yang dipilih nyaman, tenang, dan mendukung konsentrasi. Kalau di coffee shop, pilih sudut yang agak sepi. Kalau di penginapan, pilih kamar yang ada meja kerja yang proper.
Pastikan juga ada koneksi internet yang stabil. Ini kunci utama, apalagi kalau pekerjaan melibatkan meeting online atau upload file besar.
Gunakan Tools Pendukung Kerja
Karena bekerja tanpa tatap muka langsung, penting untuk menggunakan berbagai tools digital yang bisa membantu. Aplikasi seperti Slack, Zoom, Trello, sampai Google Workspace jadi senjata utama untuk koordinasi tim.
Tools ini bukan cuma mempercepat kerja, tapi juga menjaga komunikasi tetap lancar walau berjauhan. Jangan lupa update tugas harian supaya semua orang tahu progres masing-masing.
Tetapkan Target Harian
Supaya kerja tidak terasa tanpa arah, buat target kecil setiap hari. Misalnya, hari ini harus menyelesaikan dua laporan dan satu meeting. Dengan target harian, kita jadi punya motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
Kalau semua target tercapai, rasanya puas dan hari terasa produktif. Ini juga bisa mencegah penumpukan tugas di kemudian hari.
Jaga Kesehatan Fisik dan Mental
Kerja fleksibel memang menyenangkan, tapi jangan sampai lupa jaga kesehatan. Usahakan tetap olahraga ringan setiap hari, makan makanan bergizi, dan tidur cukup.
Mental juga harus dijaga. Kadang terlalu lama kerja sendiri bisa membuat merasa kesepian. Ini berkaitan dengan pertanyaan, apa dampak dari remote working terhadap kehidupan sosial pekerja?
Ternyata, dampak besarnya adalah rasa isolasi dan kesepian. Makanya, penting sekali tetap menjaga komunikasi dengan teman, keluarga, atau komunitas supaya tetap merasa terhubung dengan dunia luar.
Manajemen Waktu Jadi Kunci
Dalam dunia Work From Anywhere, manajemen waktu adalah sahabat terbaik kita. Tanpa atasan yang memonitor langsung, semua bergantung pada kemampuan diri sendiri mengatur waktu.
Penting untuk mengenali jam-jam produktif pribadi. Ada orang yang lebih fokus di pagi hari, ada juga yang baru bisa maksimal di malam hari. Menyesuaikan jadwal kerja dengan ritme tubuh masing-masing bisa membuat produktivitas meningkat drastis.
Biar tidak keteteran, bisa juga pakai metode Pomodoro. Bekerja selama 25 menit, lalu istirahat 5 menit. Ulangi beberapa kali. Ini membantu menjaga fokus dan mencegah kelelahan.
Peralatan Kerja yang Mendukung
Punya perangkat kerja yang mendukung juga penting banget. Laptop yang responsif, headset yang nyaman untuk meeting, serta charger cadangan wajib dibawa ke mana-mana.
Kalau sering berpindah-pindah tempat, membawa router portable atau modem cadangan juga ide bagus. Jangan sampai pekerjaan terganggu hanya karena masalah teknis kecil yang sebenarnya bisa diantisipasi.
Bawa juga barang-barang kecil yang membantu kenyamanan, seperti bantal leher, alas mouse, atau lampu kerja portable. Semua ini membantu menciptakan suasana kerja yang nyaman walau lokasinya tidak tetap.
Menjaga Batas antara Kerja dan Kehidupan Pribadi
Salah satu tantangan lain dari work from anywhere adalah sulitnya membedakan antara waktu kerja dan waktu santai. Apalagi kalau kerja di tempat liburan, godaan buat rebahan atau jalan-jalan sangat besar.
Karena itu, penting membuat batasan yang jelas. Setelah jam kerja selesai, benar-benar tinggalkan laptop dan pekerjaan. Berikan waktu untuk menikmati hidup pribadi. Ini penting supaya mental tetap sehat dan semangat kerja tetap terjaga.
Remote Working Membuka Peluang Baru
Tidak bisa dipungkiri, bagaimana tren bekerja jarak jauh? jawabannya sangat positif. Banyak orang sekarang bisa punya karier global tanpa harus meninggalkan rumah. Perusahaan-perusahaan besar pun kini membuka lowongan remote untuk mencari talenta terbaik dari seluruh dunia.
Artinya, peluang untuk berkembang dan membangun karier juga semakin luas. Bekerja dari Indonesia tapi klien di Amerika? Sekarang sudah sangat mungkin. Asalkan disiplin dan tetap menjaga kualitas kerja, kesempatan sukses terbuka lebar.
Menyesuaikan Diri dengan Perubahan
Tren work from anywhere mungkin terasa asing di awal. Tapi, lama-lama justru membuat kita lebih mandiri dan kreatif. Kita jadi belajar mengatur waktu, berkomunikasi lebih efektif, dan mengatasi tantangan dengan solusi kreatif.
Salah satu dampak positif dari remote working adalah meningkatnya skill problem solving. Ketika menghadapi kendala teknis atau ketidakpastian, pekerja jarak jauh biasanya lebih cepat mencari solusi sendiri.
Tentu saja, di balik semua keuntungannya, ada tantangan yang harus diwaspadai. Salah satunya, seperti yang sering dibahas, apa dampak dari remote working terhadap kehidupan sosial pekerja? Jawabannya, rasa kesepian dan berkurangnya interaksi sosial nyata.
Untuk itu, banyak pekerja remote yang bergabung dengan komunitas coworking space atau komunitas digital nomad supaya tetap punya kehidupan sosial yang aktif.