Sel. Jul 1st, 2025
Tijjani Reijnders
Eksplorasi Teknik Dribel Tijjani Reijnders

pkjobscount.com – Kalau kamu suka nonton pertandingan Serie A atau ngikutin laga-laga AC Milan, nama Tijjani Reijnders pasti udah nggak asing lagi. Gelandang asal Belanda ini nggak cuma jago ngatur tempo permainan, tapi juga punya kemampuan dribel yang cukup unik buat ukuran pemain tengah. Dribelnya tuh bukan yang banyak gaya tapi efisien dan penuh arah. Dan justru itu yang bikin dia beda.

Yuk kita ngobrolin lebih dalam soal teknik dribel Tijjani Reijnders. Mulai dari gaya permainannya, cara dia bawa bola, sampai bagaimana ia memanfaatkan ruang dan waktu untuk lepas dari tekanan lawan. Buat kamu yang suka analisa permainan bola atau sekadar fans bola yang penasaran, bahasan ini pasti seru banget.

Baca Juga : 10 Drakor Terpopuler Tahun 2025

Siapa Sebenarnya Tijjani Reijnders

Sebelum masuk ke soal dribel, kita kenalan dulu sama sosok Tijjani Reijnders. Pemain kelahiran Belanda ini mulai naik daun saat berseragam AZ Alkmaar. Di sana, dia dikenal sebagai gelandang yang aktif membangun serangan. Visinya bagus, dan dia punya akurasi passing yang tinggi. Tapi salah satu yang sering luput dari perhatian adalah bagaimana dia bawa bola keluar dari tekanan.

Ketika akhirnya pindah ke AC Milan, kemampuan ini makin terlihat jelas. Di Liga Italia yang dikenal keras dan taktis, Reijnders malah makin nyaman. Banyak yang kagum karena dia bisa main simple tapi tetap berbahaya. Dan teknik dribelnya jadi salah satu senjata utama yang bikin dia beda dari gelandang lain.

Baca Juga : Fujianti Utami: Fakta dan Profil Singkat

Dribel Efisien ala Reijnders

Banyak pemain suka pamer skill saat dribel, tapi Tijjani Reijnders beda. Dia bukan tipe yang sering ngoper bola lewat kaki lawan atau putar-putar nggak jelas. Gaya dribelnya lebih ke efisiensi. Dia tahu kapan harus dorong bola, kapan harus perlambat, dan kapan harus lepas dari lawan lewat satu-dua langkah kecil yang efektif.

Dribel ala Reijnders ini juga jarang buang tenaga. Dia lebih sering pakai badan buat nutup bola sambil cari celah. Makanya, dia sering lolos dari pressing dua sampai tiga pemain tanpa kehilangan bola. Dan semua itu dilakukannya dengan sangat tenang.

Kalau kamu perhatikan, posisi kepala Reijnders saat dribel juga khas. Dia nggak terus-menerus liatin bola. Sebaliknya, dia sering mengangkat kepala untuk scan situasi di sekitar. Ini yang bikin dia tetap bisa ngoper atau tembak meski sedang menggiring bola.

Baca Juga : Bintang AC Milan Berdarah Indonesia

Pakai Keseimbangan Badan Secara Maksimal

Teknik dribel Tijjani Reijnders banyak mengandalkan keseimbangan. Postur tubuhnya yang ramping tapi kuat bikin dia gampang ubah arah tanpa kehilangan keseimbangan. Ini penting banget, apalagi kalau lagi bawa bola di tengah lapangan yang ramai pemain lawan.

Reijnders sering menggunakan shoulder drop atau gerakan bahu seolah-olah mau belok, padahal cuma ngelabui lawan. Teknik ini efektif banget buat ngecoh pemain yang suka agresif. Begitu lawan termakan gerakannya, Reijnders tinggal bawa bola ke arah sebaliknya dengan satu sentuhan.

Hal ini terlihat banget waktu dia main lawan tim-tim besar. Saat pemain lawan datang bawa tekanan, dia tetap bisa keluar dari tekanan tanpa panik. Dan ini bukan soal kecepatan, tapi lebih ke kecerdikan mengatur tempo dan arah dribel.

Baca Juga : Profil Lengkap Vonny Felicia Terbaru

Sisi Taktis dari Gaya Dribel Reijnders

Yang menarik dari dribel Tijjani Reijnders adalah nilai taktisnya. Dia nggak dribel cuma buat pamer. Setiap dribel punya tujuan. Entah itu untuk buka ruang, tarik perhatian lawan, atau sekadar pindahin permainan ke area yang lebih aman.

Kadang dia memang nggak langsung ngoper. Tapi lewat dribel pendeknya, dia bisa narik dua pemain lawan ke satu sisi lalu kasih ruang buat rekan setimnya. Ini sering banget kita lihat saat Milan main dengan formasi double pivot. Dribel Reijnders jadi alat untuk mengubah struktur permainan lawan.

Dia juga tahu kapan harus bawa bola cepat dan kapan harus menahan. Ini jadi kunci penting di lini tengah. Dengan dribel yang terukur, Tijjani Reijnders bisa mengendalikan tempo permainan dan bikin lawan bingung.

Dribel Pendek yang Konsisten

Gaya dribel Tijjani Reijnders lebih sering pakai sentuhan pendek. Dia jarang bawa bola jauh. Tapi dari sentuhan pendek itulah kontrolnya jadi luar biasa. Sentuhan-sentuhan ini memungkinkan dia untuk cepat berbelok atau stop bola sewaktu-waktu.

Dengan teknik ini, bola selalu dalam jangkauan. Jadi kalau ada lawan yang datang cepat, dia tinggal ubah arah atau shield bola pakai tubuhnya. Banyak gelandang muda yang bisa belajar dari gaya ini. Nggak perlu gaya berlebihan, asal punya kontrol dan arah yang jelas, dribel tetap bisa jadi senjata.

Menghadapi Pressing Ketat

Salah satu keunggulan Tijjani Reijnders adalah kemampuannya menghadapi pressing. Di era sepak bola modern, pressing itu sudah kayak senjata utama. Tapi Reijnders punya cara cerdas buat keluar dari jebakan itu.

Dia sering banget kelihatan santai saat dikepung dua pemain. Tapi justru dari situ, dia bisa temukan celah untuk dorong bola ke ruang kosong. Ini bisa dilakukan karena dia punya pemahaman ruang yang bagus dan teknik dribel yang stabil.

Kadang dia juga pakai kombinasi dribel dan operan pendek. Misalnya setelah mengelabui satu lawan, dia langsung kasih umpan ke rekan yang sudah bebas. Ini bukti kalau dribel dia bukan buat dipanjang-panjangin, tapi untuk hasil yang langsung terasa.

Adaptasi Gaya Belanda dan Italia

Sebagai pemain yang besar di Belanda tapi sekarang main di Italia, Tijjani Reijnders membawa kombinasi dua gaya. Dari Belanda, dia dapat dasar permainan yang teknis. Tapi dari Italia, dia belajar cara bertahan dan bermain lebih pragmatis.

Gaya dribelnya mencerminkan itu. Nggak neko-neko, tapi tetap punya teknik tinggi. Kadang dia bawa bola layaknya pemain Ajax, cepat dan vertikal. Tapi di saat lain, dia lebih sabar dan main aman seperti gelandang klasik Serie A.

Campuran dua filosofi ini bikin gaya main Reijnders susah ditebak. Dan itu jadi keuntungan buat tim yang dia bela. Mau main cepat bisa. Mau tahan bola juga bisa.

Pengaruh Posisi dan Formasi

Peran Tijjani Reijnders di lapangan juga memengaruhi gaya dribelnya. Kalau dia main lebih dalam sebagai gelandang bertahan, dribelnya lebih fungsional. Tujuannya lebih ke arah build-up dan melepas tekanan.

Tapi kalau dia main lebih maju sebagai gelandang box-to-box, gaya dribelnya jadi lebih progresif. Dia sering dorong bola ke depan, bawa langsung ke area lawan, dan bikin peluang. Dalam formasi Milan yang fleksibel, Reijnders sering berganti peran ini, dan dia bisa adaptasi dengan cepat.

Bahkan ketika Milan main dengan skema tiga gelandang, dribel Reijnders tetap jadi senjata utama untuk melewati garis pertama lawan. Dia paham betul kapan harus dribel dan kapan harus lepaskan bola.

Inspirasi Buat Pemain Muda

Buat pemain muda yang belajar jadi gelandang modern, teknik dribel Tijjani Reijnders bisa jadi inspirasi. Dribel yang efektif itu bukan soal pamer skill tapi soal tahu kapan dan bagaimana bawa bola. Dan itu yang sering Reijnders tunjukkan di tiap pertandingan.

Ia membuktikan bahwa kamu nggak harus jadi winger buat jago dribel. Gelandang pun bisa punya peran penting lewat kemampuan menggiring bola. Asalkan punya teknik dasar yang kuat dan pemahaman situasi yang baik, dribel bisa jadi senjata andalan.

Dan yang paling penting, kamu nggak harus selalu cepat. Kadang, yang dibutuhkan cuma ketenangan dan niat untuk berpikir dua langkah lebih maju. Itu yang membuat dribel Reijnders terasa spesial dan efektif

By pbnpro

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *